Pada hari yang penuh makna di Banjar Adat Penaga, Desa Landih, telah dilaksanakan kegiatan penyerahan banten oleh Perbekel Landih bersama Kaur Perencanaan selaku Pejabat Kuasa Anggaran (PKA). Kegiatan ini bersumber dariBantuan Keuangan Khusus (BKK) Banjar dari Pemerintah Kabupaten Bangli, yang ditujukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan adat dan keagamaan di tingkat banjar.
BKK Banjar merupakan bentuk perhatian pemerintah kabupaten terhadap eksistensi dan keberlanjutan lembaga adat di Bali. Dana ini dialokasikan untuk mendukung berbagai kegiatan yang bersifat spiritual, sosial, dan budaya, termasuk penyediaan sarana upacara seperti banten. Di Banjar Adat Penaga, bantuan ini diwujudkan dalam bentuk banten yang akan digunakan dalam upacara adat dan keagamaan yang rutin dilaksanakan oleh krama banjar.
Penyerahan banten ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat adat dalam menjaga warisan budaya Bali. Pemerintah desa, melalui Perbekel dan perangkatnya, menunjukkan komitmen untuk tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung nilai-nilai luhur yang hidup di tengah masyarakat.
Kegiatan penyerahan dilakukan secara langsung oleh Perbekel Landih dan Kaur Perencanaan di Pura Puseh Bale Agung Desa Adat Penaga, disaksikan oleh para prajuru adat dan krama. Banten yang diserahkan telah disiapkan sesuai dengan kebutuhan upacara yang akan dilaksanakan, dan mencerminkan keselarasan antara nilai spiritual dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Dalam proses ini, perangkat desa memastikan bahwa penggunaan dana BKK dilakukan secara transparan dan akuntabel. Seluruh tahapan, mulai dari perencanaan hingga penyerahan, dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan koordinasi yang baik antara desa dinas dan banjar adat.
Penyerahan banten ini bukan hanya sekadar pemenuhan kebutuhan upacara, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong di antara warga. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, masyarakat adat merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk terus melestarikan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur.
Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah dan masyarakat adat dapat berjalan harmonis. Pemerintah desa hadir sebagai fasilitator dan pendukung, sementara masyarakat adat tetap menjadi pelaku utama dalam menjaga dan menjalankan nilai-nilai budaya.
Penyerahan banten di Banjar Adat Penaga merupakan wujud nyata dari komitmen bersama dalam menjaga kelestarian budaya Bali. Melalui dukungan dana BKK dari Pemerintah Kabupaten Bangli, serta peran aktif perangkat desa, kegiatan adat dapat terus berlangsung dengan baik dan berkesinambungan.